Penataan Audio Sound System untuk Acara di Dalam Ruangan


Membuat acara di dalam ruangan menjadi suatu tantangan tersendiri bagi penata suara karena harus memperhatikan posisi sumber suara dan menghitung perkiraan pantulan suara yang dapat ditimbulkan oleh tembok-tembok ruangan. Pantulan suara ini dapat menimbulkan feedback atau suara “ngiiing” yang dapat mengganggu telinga para pendengar di dalam ruangan tersebut. Untuk menghindari noise tersebut, maka ada beberapa cara untuk menata audio sound system di dalam ruangan. 

Sweet Spot

Pertama, kita harus mencari sweet spot yang dapat dilakukan dengan cara memposisikan titik dengar dan loudspeaker dalam bentuk segi tiga sama sisi. Jarak pendengar ke speaker harus lebih besar dibanding dengan jarak antar speaker. Posisi dengar di mana musik akan terdengar jelas dengan latar musik yang luas inilah yang disebut dengan sweet spot.


Nada Rendah dan Nada Tinggi Optimal

Untuk membuat nada tinggi dan nada rendah terdengar seimbang, dibutuhkan perhitungan jarak speaker dengan dinding. Semakin dekat speaker ke dinding, semakin kuat nada rendah yang terdengar. Jarak speaker ke dinding bagian samping speaker dan bagian belakang speaker tidak boleh sama besar. 

Keseimbangan Frekuensi

Pada umumnya, speaker memiliki ketinggian frekuensi yang berbeda-beda. Telinga kita akan mendengar frekuensi yang paling dekat. Misal di ketinggian 90-120cm akan lebih terdengar suara yang lebih open. Ketika kita menurunkan posisi, maka suara yang terdengar akan lebih ngebass.

Suara Tiga Dimensi

Semakin besar jarak speaker ke dinding semakin dalam sound stage yang terdengar. Kita dapat menarik speaker menjauh dari dinding dalam beberapa posisi untuk menendengar apakah suara yang keluar masih bertumpuk atau sudah terbagi menjadi tiga lapisan yaitu lapisan depan, lapisan tengah, dan lapisan belakang. 

Posisi Speaker dan Pendengar

Dalam hal ini kita harus menemukan titik netral resonansi (standing wave). Posisi ideal speaker adlah diletakkan pada 1/5 panjang ruang atau 1/3 panjang ruang dan posisi titik dengar adalah 2/3 dari panjang ruang. Posisi ini memberikan pengalaman pendengaran suara vokal yang jernih tanpa berselimut dengung bass dan fokus musik dan latar musik yang jelas.

Namun ketika sudah mengetahui prinsip-prinsip frekuensi dan pantulan suara, kita dapat menghindari kesalahan-kesalahan dengan memahami penempatan speaker yang baik dan benar. Perhatikan jarak speaker ke tembok, jarak antar speaker, dan speaker ke pendengar. Dengan begitu, pengalaman mendengarkan musik di dalam ruangan akan lebih terdengar jernih dengan latar suara yang luas dan tidak mudah membuat telinga pendengar mudah lelah.

Penempatan audio sound system akan berbeda-beda di setiap ruangan dengan posisi yang berbeda-beda pula. Apabila ada tembok penghalang sebagian di tengah-tengah ruangan juga akan memberikan pengalaman pendengaran yang berbeda. Maka eksperimen dan pengalaman adalah guru terbaik dalam penempatan audio sound system tersebut.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.